Rabu, 29 Februari 2012

Keyakinan

di dalam hati ini hanya satu nama
yang ada di tulus hati ku ingini
kesetiaan yang indah takkan tertandingi
hanyalah dirimu satu peri cintaku
benteng begitu tinggi sulit untuk ku gapai
huuuuuu

aku untuk kamu, kamu untuk aku
namun semua apa mungkin iman kita yang berbeda
tuhan memang satu, kita yang tak sama
haruskah aku lantas pergi meski cinta takkan bisa pergi

benteng begitu tinggi sulit untuk ku gapai
huuuuuu

aku untuk kamu, kamu untuk aku
namun semua apa mungkin iman kita yang berbeda
tuhan memang satu, kita yang tak sama
haruskah aku lantas pergi meski cinta takkan bisa pergi

bukankah cinta anugerah berikan aku kesempatan
tuk menjaganya sepenuh jiwa oooh

(aku untuk kamu, kamu untuk aku
namun semua apa mungkin iman kita yang berbeda)

tuhan memang satu, kita yang tak sama
haruskah aku lantas pergi meski cinta takkan bisa pergi

(aku untuk kamu, kamu untuk aku
namun semua apa mungkin iman kita yang berbeda)

tuhan memang satu, kita yang tak sama
haruskah aku lantas pergi meski cinta takkan bisa pergi


lirik yang begitu menyentuh… terkadang aku begitu terbius dengan lagu ini , kenapa? Karena aku ada di sisi itu.. sisi dimana pilihan tersulit dalam hidupku…

Tuhan memang menciptakan manusia ini beragam dengan latar budaya yang berbeda… tapi mengapa terkadang aku merasa ini sakit ketika aku dihadapkan pada satu pilihan yang sulit dimana itu harus mengorbankan orang lain. Aku tak pernah meminta pada Tuhan untuk hadirkannya bahkan aku sering menghindar. Tapi entah kenapa terjadi

Setiap aku tatap pancaran itu, setiap itu pula hati ini menjerit karna aku tahu kemungkinan terburuk itu. Aku mencoba bertahan… bertahan… dan terus bertahan sampai hati ini sanggup untuk terus berbohong… ya, ‘berbohong’

Tuhan, aku mencintainya… dalam doa , ku sebut namanya dan harapan ini… tapi begitu sakit… Aku terkadang jenuh bahkan ingin berlari meninggalkannya tapi aku selalu teringat dengan sorotan itu , kebaikan yang selama ini diberi, bahkan es krim yang diberi kala aku menangis.

Ketika aku berniat untuk memutuskan saja belenggu ini, ketika itu tangan ku seketika melemas melihatnya tergolek lemas atau sakit. Atau ketika impian yang ia rangkai itu mampu membuatku menitikkan air mata. Impian yang ia rangokai ingin membuatku bahagia, serasa manisnya es krim durian kesukaan kami. Atau lagi ketika semangat kerjanya ia bangun untuk masa depan kami, ketika itu pula aku membayangkan bukan sosokku yang ada di situ menikmati semua yang kami rangkai, tapi perempuan di dunia ini yang beruntung mendapatkannya.

Tuhan, terkadang aku berfikir… pasti ada hikmah mengapa kau hadirkan ia (lagi) dalam hidupku. Tapi Engkau tahu, aku tak pernah sanggup menyakitinya… aku tahu Engkau kirimkan ia untuk menyelamatkan hidupku tapi…. Aku mohon beri aku jalan…

Sekarang aku ada dipersimpangan jalan yang bisa menuntunku ke dalam sebuah pilihan hidup. Waktu terus bergulir dan memaksaku untuk memilih persimpangan jalan yang harus ku pilih… jujur, sakit dan berat untuk memilih… tapi hidup adalah pilihan… Tak hanya menyatukan dua insane tapi sebuah keluarga besar bahkan sebuah harta yakni KEYAKINAN.
Lantas tinggal menghitung tahun, bulan, hari, jam, menit bahkan detik… ketika aku terlewat satu detik saja bahkan bisa mengubah seluruh hidupku… tapi aku harus bagaimana? Terus mengadu pada Mu? Atau hanya terpaku ketika semua yang terjadi begitu saja dihadapan ku? Atau ? atau? Dan atau?

Wahai Tuhanku yang Maha bijaksana, aku mencintai agama Mu, aku mencintai nya… lalu aku harus bagaimana? Membiarkan sang waktu mengeksekusiku dengan seketika? 

Selasa, 28 Februari 2012

Angin


Angin
Ku gores kala angin enggan berhembus... 
ku gores kala titik horizon tak tampak
dan ku gores kala angin yang tak dapat ku genggam

angin...
angin...
ya... angin...
sepanjang perjalanan, aku suka angin
berhembus kencang, tapi aku suka :')


mungkin salah ku mengapa angin ini bisa berhembus terlalu kencang. aku tak bisa menghadangnya atau tak bisa menutup semua ini. semua ini terus menghantuiku, mengejar ku bagai bayang bayang di tengah teriknya Jakarta yang pengap. menerorku kala aku tak bisa menahan semua ini dan membuatku harus memalingkan sebuah pancaran yang tak pernah ku duga. aku tak sanggup.

kala itu, keluguan masih menghias. Aku masih ingat sorotan itu. tapi kini bebeda. dengan semua perubahan yang terjadi. angin tenang itu mulai berirama memainkan setiap melodi yang ada dalam kehidupan. harmonisasi yang indah. aku mengamati dari jauh setiap petikan melodinya. ya.. angin itu mulai berubah mengikuti perputaran waktu yang menuntunnya menjadi indah. 
walau hanya dalam hitungan jari, tapi angin banyak meninggalkan harmonisasi yang indah. harmonisasi yang membuatku terhanyut dalam lamunan indah yang selalu ku tutup. 

kini... senja tinggal dipelupuk mata. hanya tinggal menghitung tahun, bulan, hari, jam, menit, bahkan detik... aku sadar semua skenario ini akan berakhir seperti apa... aku pun terbangun dari lantunan melodi yang indah itu bahwa angin tak dapat ku genggam .. angin tak dapat menyadari atau bahkan angin akan menjauh? aku sadar dan siap dengan semua itu...
aku tak pernah mengharap apapun atau bahkan mengharap lebih. bahkan bagiku, tak pantas aku meminta semua itu. aku hanya ingin angin itu bebas memainkan melodi indah untuk hidupnya... atau sekedar merasakan hembusaan lantunan melodinya?ah aku tak mengharap lebih karna ku sadar angin tak dapat ku genggam...

angin...
angin...
angin...

sepanjang perjalanan, aku suka angin
berhembus kencang, tapi aku suka :')

---- mbee ---
Jakarta, 28 Februari 2012 18: 30 WIB 

Senin, 27 Februari 2012

Angin

sepanjang perjalanan , aku suka angin....
berhembus kencang, tapi aku suka....
ya, angin...
aku selalu mengamati setiap detik perubahannya, 
dari saat dia muncul hingga menjulang tinggi....
malu malu saat pertama kali muncul
tapi sekarang berbeda..
ia dengan pemikiran kritisnya
ia dengan kepemimpinannya
ia dengan segudang kesibukannya
dan ia dengan sejuta cita-cita serta harapan yang ada di pundaknya
bahkan sampai aku tak mengenali sosoknya yang dahulu




tapi... ada sesuatu yang menyadarkan ku
bayangan lalu... ya ... bayangan lalu
aku sadar, bayangan itu tak kan pernah lepas dan aku tak kan bisa menghapusnya 
aku sadar itu....




angin 
angin 
angin
terkadang aku membayangkan tentang sebuah perpisahan
hari dimana mungkin hari itu trakhir ku menatapnya
yaa hari yang tak mungkin ku bayangkan...
tapi, sampai hari itu datang apakah kau akan tau apa yang ku rasa?
apa kau akan sadar setiap langkah yang ku pilih tertuju padamu? 
walau tak sanggup mengejar jejak langkahmu tapi sedikit saja itu cukup








angin
angin
angin
aku tak sampai hati ingin memiliki
aku sadar itu tak kan mungkin...
aku ak kan bisa mengenggam mu...
tapi aku hanya ingin kau bahagia
itu cukup ....




angin 


angin


 angin


berhembus kencang


tapi aku suka :)