di dalam hati ini
hanya satu nama
yang ada di tulus hati ku ingini
kesetiaan yang indah takkan tertandingi
hanyalah dirimu satu peri cintaku
benteng begitu tinggi sulit untuk ku gapai
huuuuuu
aku untuk kamu, kamu untuk aku
namun semua apa mungkin iman kita yang berbeda
tuhan memang satu, kita yang tak sama
haruskah aku lantas pergi meski cinta takkan bisa pergi
benteng begitu tinggi sulit untuk ku gapai
huuuuuu
aku untuk kamu, kamu untuk aku
namun semua apa mungkin iman kita yang berbeda
tuhan memang satu, kita yang tak sama
haruskah aku lantas pergi meski cinta takkan bisa pergi
bukankah cinta anugerah berikan aku kesempatan
tuk menjaganya sepenuh jiwa oooh
(aku untuk kamu, kamu untuk aku
namun semua apa mungkin iman kita yang berbeda)
tuhan memang satu, kita yang tak sama
haruskah aku lantas pergi meski cinta takkan bisa pergi
(aku untuk kamu, kamu untuk aku
namun semua apa mungkin iman kita yang berbeda)
tuhan memang satu, kita yang tak sama
haruskah aku lantas pergi meski cinta takkan bisa pergi
yang ada di tulus hati ku ingini
kesetiaan yang indah takkan tertandingi
hanyalah dirimu satu peri cintaku
benteng begitu tinggi sulit untuk ku gapai
huuuuuu
aku untuk kamu, kamu untuk aku
namun semua apa mungkin iman kita yang berbeda
tuhan memang satu, kita yang tak sama
haruskah aku lantas pergi meski cinta takkan bisa pergi
benteng begitu tinggi sulit untuk ku gapai
huuuuuu
aku untuk kamu, kamu untuk aku
namun semua apa mungkin iman kita yang berbeda
tuhan memang satu, kita yang tak sama
haruskah aku lantas pergi meski cinta takkan bisa pergi
bukankah cinta anugerah berikan aku kesempatan
tuk menjaganya sepenuh jiwa oooh
(aku untuk kamu, kamu untuk aku
namun semua apa mungkin iman kita yang berbeda)
tuhan memang satu, kita yang tak sama
haruskah aku lantas pergi meski cinta takkan bisa pergi
(aku untuk kamu, kamu untuk aku
namun semua apa mungkin iman kita yang berbeda)
tuhan memang satu, kita yang tak sama
haruskah aku lantas pergi meski cinta takkan bisa pergi
lirik yang begitu
menyentuh… terkadang aku begitu terbius dengan lagu ini , kenapa? Karena aku
ada di sisi itu.. sisi dimana pilihan tersulit dalam hidupku…
Tuhan memang
menciptakan manusia ini beragam dengan latar budaya yang berbeda… tapi mengapa
terkadang aku merasa ini sakit ketika aku dihadapkan pada satu pilihan yang
sulit dimana itu harus mengorbankan orang lain. Aku tak pernah meminta pada
Tuhan untuk hadirkannya bahkan aku sering menghindar. Tapi entah kenapa terjadi
Setiap aku tatap
pancaran itu, setiap itu pula hati ini menjerit karna aku tahu kemungkinan
terburuk itu. Aku mencoba bertahan… bertahan… dan terus bertahan sampai hati
ini sanggup untuk terus berbohong… ya, ‘berbohong’
Tuhan, aku
mencintainya… dalam doa , ku sebut namanya dan harapan ini… tapi begitu sakit…
Aku terkadang jenuh bahkan ingin berlari meninggalkannya tapi aku selalu
teringat dengan sorotan itu , kebaikan yang selama ini diberi, bahkan es krim
yang diberi kala aku menangis.
Ketika aku berniat
untuk memutuskan saja belenggu ini, ketika itu tangan ku seketika melemas
melihatnya tergolek lemas atau sakit. Atau ketika impian yang ia rangkai itu
mampu membuatku menitikkan air mata. Impian yang ia rangokai ingin membuatku
bahagia, serasa manisnya es krim durian kesukaan kami. Atau lagi ketika
semangat kerjanya ia bangun untuk masa depan kami, ketika itu pula aku
membayangkan bukan sosokku yang ada di situ menikmati semua yang kami rangkai,
tapi perempuan di dunia ini yang beruntung mendapatkannya.
Tuhan, terkadang
aku berfikir… pasti ada hikmah mengapa kau hadirkan ia (lagi) dalam hidupku. Tapi
Engkau tahu, aku tak pernah sanggup menyakitinya… aku tahu Engkau kirimkan ia
untuk menyelamatkan hidupku tapi…. Aku mohon beri aku jalan…
Sekarang aku ada
dipersimpangan jalan yang bisa menuntunku ke dalam sebuah pilihan hidup. Waktu terus
bergulir dan memaksaku untuk memilih persimpangan jalan yang harus ku pilih…
jujur, sakit dan berat untuk memilih… tapi hidup adalah pilihan… Tak hanya
menyatukan dua insane tapi sebuah keluarga besar bahkan sebuah harta yakni
KEYAKINAN.
Lantas tinggal
menghitung tahun, bulan, hari, jam, menit bahkan detik… ketika aku terlewat
satu detik saja bahkan bisa mengubah seluruh hidupku… tapi aku harus bagaimana?
Terus mengadu pada Mu? Atau hanya terpaku ketika semua yang terjadi begitu saja
dihadapan ku? Atau ? atau? Dan atau?
Wahai Tuhanku yang
Maha bijaksana, aku mencintai agama Mu, aku mencintai nya… lalu aku harus
bagaimana? Membiarkan sang waktu mengeksekusiku dengan seketika?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar