Selasa, 28 Februari 2012

Angin


Angin
Ku gores kala angin enggan berhembus... 
ku gores kala titik horizon tak tampak
dan ku gores kala angin yang tak dapat ku genggam

angin...
angin...
ya... angin...
sepanjang perjalanan, aku suka angin
berhembus kencang, tapi aku suka :')


mungkin salah ku mengapa angin ini bisa berhembus terlalu kencang. aku tak bisa menghadangnya atau tak bisa menutup semua ini. semua ini terus menghantuiku, mengejar ku bagai bayang bayang di tengah teriknya Jakarta yang pengap. menerorku kala aku tak bisa menahan semua ini dan membuatku harus memalingkan sebuah pancaran yang tak pernah ku duga. aku tak sanggup.

kala itu, keluguan masih menghias. Aku masih ingat sorotan itu. tapi kini bebeda. dengan semua perubahan yang terjadi. angin tenang itu mulai berirama memainkan setiap melodi yang ada dalam kehidupan. harmonisasi yang indah. aku mengamati dari jauh setiap petikan melodinya. ya.. angin itu mulai berubah mengikuti perputaran waktu yang menuntunnya menjadi indah. 
walau hanya dalam hitungan jari, tapi angin banyak meninggalkan harmonisasi yang indah. harmonisasi yang membuatku terhanyut dalam lamunan indah yang selalu ku tutup. 

kini... senja tinggal dipelupuk mata. hanya tinggal menghitung tahun, bulan, hari, jam, menit, bahkan detik... aku sadar semua skenario ini akan berakhir seperti apa... aku pun terbangun dari lantunan melodi yang indah itu bahwa angin tak dapat ku genggam .. angin tak dapat menyadari atau bahkan angin akan menjauh? aku sadar dan siap dengan semua itu...
aku tak pernah mengharap apapun atau bahkan mengharap lebih. bahkan bagiku, tak pantas aku meminta semua itu. aku hanya ingin angin itu bebas memainkan melodi indah untuk hidupnya... atau sekedar merasakan hembusaan lantunan melodinya?ah aku tak mengharap lebih karna ku sadar angin tak dapat ku genggam...

angin...
angin...
angin...

sepanjang perjalanan, aku suka angin
berhembus kencang, tapi aku suka :')

---- mbee ---
Jakarta, 28 Februari 2012 18: 30 WIB 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar